07Januari 2009. PROFESI. By : Idil Victor. Pengertian Profesi sama dengan jabatan seseorang yang tidak bersifat komersial, mekanis, pertanian dan sebagainya. Profesi secara tradisional ada empat yaitu kedokteran, hukum, kependidikan dan kependeteaan. Ciri-ciri dari suatu profesi adalah :
Syaiful Rahman, Angkatan 3 _Jember 2Apa itu dilema etika ethical dilemma dan bujukan moral moral temptation ?Dalam setiap interaksi sosial di keluarga, masyarakat, komunitas sosial dan dimanapun kita berada tak terkecuali di sekolah mengalami “kesulitan” dalam mengambil sebuah keputusan karena sebuah pertimbangan nilai-nilai kebajikan yang berlaku universal. Sering dalam kenyataannya kita beraktivitas harus memilih diantara dua pilihan atau lebih sebagai bentuk keputusan yang diambil. Dalam setiap permasalahan yang kita hadapi penting diambil keputusan yang tepat dan bertanggungjawab dengan tidak mengenyampingkan nilai-nilai kebajikan universal dan tidak pula bertentangan dengan peraturan, regulasi yang bersama kita pahami “Apa itu Dilema Etika dan Bujukan Moral ?”Situasi yang terjadi ketika kita harus memilih diantara dua pilihan yang secara moral dinilai benar tetapi bertentangan dapat kita kategorikan dilema etika. Sedangkan jika dalam situasi tersebut kita harus memilih antara benar atau salah maka hal tersebut dikategorikan sebagai bujukan contoh Kasus 1 Pak Say seorang guru di SMA Penggerak, suatu ketika Pak Say diundang tetangganya dalam acara pernikahan. Acara tersebut dilaksanakan pada saat jam mengajar. Keputusan apa yang harus Pak Say ambil ? Kasus 2 Ibu Dewi adalah pembina ekstrakurikuler Paskibra di SMA Penggerak. Pada saat tiba pengajuan seleksi Paskab Paskibra Kabupaten , Toni sebagai senior Paskibra sekolah menghampiri Ibu Dewi dan menyampaikan bahwa jika Ibu Dewi mengikut sertakan adiknya dalam seleksi Paskab tersebut, orang tua Toni akan memberi hadiah sepasang sepatu kepada Ibu Dewi. Situasi apa yang terjadi terhadap Ibu Dewi ?Dari dua kasus diatas, kasus 1 merupakan dilema etika karena situasi yang dihadapi Pak Syaiful adalah situasi yang sama-sama benar , sedangkan pada kasus 2 merupakan bujukan moral karena situasi yang dihadapi Ibu Dewi harus memilih antara benar atau bermanfaat bagi kita semua.Belajar_Berbagi_Beramal BangkitGuruku_MajuNegeriku
Dengandemikian, aspek pertanggungjawaban, integritas moral dan etika, transparansi, impartialitas, profesionalisme dan aspek pengawasan, merupakan rambu-rambu diakuinya kebebasan dan independensi hakim (Goesniadhie, 2006:176-177). Berkaitan dengan topik penelitian ini, maka akan dikaji data sekunder yang berkaitan dengan Bagaimana
Bapak/ibu Calon Guru PenggerakCGP ,membuat pertanyaan terkadang membuat kita juga membutuhkan waktu untuk membuat sebuah pertanyaan yang baik dan benar terkadang juga membuat kita mengalami kesulitan,apalagi terkait dengan materi yang saya anggap masih belummenguasai kita membuat sebuah pertanyaan juga ini beberapa pertanyaa yang sudah saya siapkan untuk kegiatan modul terkait dengan 4 paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah dalam pengujian pengambilan sebuah CGP juga bisa melakukan edit pertanyaa jika masih kurang sesuai bapak/ibu Guru CGP juga bisa mencoba menjawab pertanyaa-pertanyaan di bawah Pertanyaan-pertanyaan tentang Dilema Etika atau Bujukan Moral Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di Etika dan Bujukan moral pasti ada dalam sebuah sistem pendidikan saat siapakah yang paling dimintai pertanggung jawaban terkait keputusan-keputusan dilema etika dan bujukan moral tersebut?Terkadang guru sering menghadapi dilema etika antara keluarga dan cara guru mengambil keputusan agar guru tetap profesional dalam menjalankan tugasnya?Dalam kasus yang termasuk bujukan moral benar atau salah hati nurani ingin memilih yang benar tetapi sistem memaksa kita untuk memilih yang salah, bagaimana cara kita agar bisa konsisten memilih yang benar tanpa melawan sistem yang ada?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 4 Paradigma Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di pentingnya mengidentifikasi paradigma pada sebuah pengambilan keputusan?Dapatkah satu masalah menyangkut beberapa paradigma? Jika ya, maka bagaimana penyelesaiannya?Bolehkah melibatkan pihak lain dalam membantu penyelesaian kasus di luar suatu lokasi permasalahan? Misalnya permasalahan terjadi di sekolah, namun kita meminta bantuan di rumah dengan anggota keluarga kita?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 3 Prinsip Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di dibenarkan ketika kita ingin mengambil keputusan, menggunakan lebih dari satu prinsip dalam pengambilan keputusan ?Pada prinsip Rule Based-Thinking, kadang pengambilan keputusan tersebut merugikan atau berdampak negatif pada sekelompok orang, karena peraturan tersebut kadang ada kelemahan atau kesalahan, bagaimana prinsip ini bisa digunakan untuk mengambil sebuah keputusan?Dalam pengambilan keputusan, bagaimana caranya memilih prinsip pengambilan keputusan yang sesuai?3 Pertanyaan-pertanyaan tentang 9 langkah pengujian Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di semua tahapan tersebut harus dilakukan semua dalam proses pengambilan keputusan?Mengapa disebut investigasi-opsi trilemma?Jika menerapkan 9 langkah tersebut, apakah dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil akan bisa mengakomodasi semua pemangku kepentingan stakeholder sekolah? Mengapa?3 Pertanyaan-pertanyaan umum terkait dengan Modul Tentang Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di Modul ini telah membantu dan memperkaya keterampilan Anda dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran?Adakah yang berubah, atau adakah hal-hal baru, atau hal mengganjal yang masih Anda pikirkan setelah mempelajari modul ini?Untuk membantu Anda agar dapat mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, apa yang akan Anda terapkan?Demikian materi terkait dengan modul contoh daftar membuat pertanyaan tentang pengambilan sebuah keputusan dalam kegiatan pembelajaran di bisa bermanfaat bagi rekan guru sekalian. saya seorang blogger
Sangatpenting mempelajari topik modul ini sebagai seorang individu, bahwa cara dalam mengambil keputusan menjadi sangat sistematis, massif terkait implementasi dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan memberikan kepastian kongkrit
Você sabe o que são os dilemas éticos? Descubra sua importância. Atualmente a ética profissional tem sido um dos requisitos mais cobrados pelas empresas que buscam novos colaboradores. Se você parar e pensar com clareza, esse não deveria ser uma condição para uma vaga de emprego ser preenchida, a ética profissional na verdade, deveria ser uma capacidade nata que todo colaborador deveria ter. Mas, afinal de contas o que é ética? Porque é um requisito importante para as empresas? E porque existem os dilemas éticos em uma rotina profissional? Para estas e demais perguntas, continue a leitura para descobrir as respostas para algo tão complexo. Contents1 Preencha AGORA o formulário para descobrir! 2 O que é a ética profissional? 1 – Ato antiético cometido por um colega, denunciar ou não? 2 – Métodos antiéticos para atingir metas, usar ou não usar? 3 – Aceitar ou oferecer suborno3 Como lidar com os dilemas éticos? Preencha AGORA o formulário para descobrir! O que é a ética profissional? Ética profissional é uma junção de normas morais que um indivíduo deve seguir para manter um comportamento profissional adequado. Nesse sentido, a ética é essencial em todas as profissões, além de ser fundamental para todo ser humano no ambiente de trabalho ou na vida social. A ética permite que as pessoas vivam bem em sociedade. De maneira geral, entenda que a ética é o “desenho geral” do que é bom e mal, do que é correto ou errado, do que é justo ou injusto, adequado ou inadequado. Para alguns estudiosos, a ética profissional é um conjunto de normas de conduta que devem ser praticadas no exercício de toda e qualquer profissão. Por isso essa é uma ação que age no cumprimento das profissões, o que também pode ser positivo para a empresa, já que os profissionais passam a se respeitar ainda mais enquanto realizam seus trabalhos. É interessante ressaltarmos que a ética profissional também se refere ao caráter normativo e jurídico que regulamenta uma profissão baseando-se em estatutos e códigos específicos, como por exemplo os códigos de ética médica, do advogado, do biólogo, do psicólogo, do químico e tantos outros. Nesse sentido fica claro que toda e qualquer ação interfere na ética do profissional, seja diretamente ou indiretamente, causando assim um dilema ético profissional. Muitas vezes, os dilemas éticos profissionais são decisões que os profissionais tomam que são baseadas em normas e procedimentos recomendadas, e que o não seguimento dos mesmos ocasionam situações em que esses profissionais são considerados como sendo sem ética e com falta de conduta. Veja abaixo alguns exemplos de dilemas éticos que alguns profissionais enfrentam durante suas carreiras 1 – Ato antiético cometido por um colega, denunciar ou não? Muitas pessoas ficam na dúvida se denunciam ou não um ato antiético cometido por um colega de trabalho. Segundo uma pesquisa publicada pela revista exame, 56% dos profissionais somente denunciariam os colegas quando são incentivados pela empresa em que trabalham. Além disso, apenas 61% das mulheres e 60% dos funcionários de níveis operacionais hesitariam em apontar o colega antiético. Em um momento como esse, o ideal é pensar se você, enquanto profissional da mesma empresa, não estaria “compactuando” com a ideia e pensamento do seu colega que cometeu um ato antiético. Por isso, acredito verdadeiramente que o ideal é pensar em como você se sentirá no caso de não denunciar o ato antiético. 2 – Métodos antiéticos para atingir metas, usar ou não usar? Cada vez mais as pessoas precisam bater metas, por esse motivo a pressão pode levar esses profissionais a pegarem um caminho mais curto e que seja contrário ao que o código de ética diz. Uma pesquisa realizada pelo ICTS revela que entre os profissionais do sexo masculino, metade escolheriam métodos antiéticos. Você já perguntou a si mesmo se é verdadeiramente feliz? Clique aqui e descubra qual é o grau da sua felicidade! 3 – Aceitar ou oferecer suborno Diversas profissões passam por circunstâncias como essas, segundo a mesma pesquisa citada anteriormente, 43% dos homens adultos e que não são graduados aceitaria suborno para dar vantagem a um fornecedor. Considerando todos os indivíduos entrevistados, o índice é de 38%. Além disso, outra pesquisa feita pela ONG Transparência Internacional em outubro desse ano revela que 11% dos brasileiros admitem já ter pago suborno por algum motivo onde sairiam beneficiados de alguma forma. Com certeza esse seria um dilema ético profissional, tanto para quem o faz como para quem o aceita. Esses são alguns dos exemplos de dilemas éticos que as pessoas costumam vivenciar ou criar em seus ambientes de trabalho. Compreendendo o que é ética e o que é um dilema ético, fica claro entender. Como lidar com os dilemas éticos? Percebendo o quanto os dilemas éticos podem trazer transtornos para um profissional e também para uma empresa, o melhor a fazer é agir da maneira correta, conforme a ética orienta e assim evitar maiores transtornos. Por exemplo, em uma situação em que você é o alvo de um dilema ético em um ambiente de trabalho, o ideal é que você seja humilde e reconheça o seu erro além de tentar de alguma forma recompensar o prejuízo que foi causado, afinal, quando há um dilema ético certamente há algum prejuízo para alguém ou para a empresa, por isso seja consciente e reconheça seu erro, procure se redimir de uma maneira sensata e correta. Se você conseguiu compreender o que de fato são dilemas éticos, notou o quanto criar e vivenciar esses dilemas pode ser prejudicial para a sua vida e carreira, não é mesmo? Uma vez criados a melhor forma é se redimir e reconhecer o erro, e para que esse tipo de constrangimento não aconteça, evite infringir a ética profissional, seja um colaborador respeitoso com a empresa e os colegas de trabalho. Se esse conteúdo fez sentido para você e se você acredita que ele possa ser útil para outras pessoas, curta e compartilhe nas redes sociais. Copyright 509699569 –

Melihatdilema etis dari sudut pandang ini, seseorang dapat mengajukan pertanyaan terkait dengan aturan hukum dan konsep yang lebih abstrak tentang keadilan, kesetaraan, dan keadilan. Selain itu, etika keadilan sering berfungsi sebagai landasan untuk prinsip-prinsip hukum dan cita-cita. Fungsi penting adalah jelas dalam undang-undang yang

Pertanyaan Tentang Etika Moral dan Akhlak Contoh pertanyaan tentang Etika Moral dan Akhlak. Dalam kehidupan sehari-hari, etika, moral, dan akhlak harus selalu dijaga dengan baik. Semua orang yang mengenal kita, akan segera memutuskan untuk melanjutkan perkenalan jika kita menjaga ketiganya, karena tidak ada orang yang ingin berteman dengan orang tidak baik. Baca juga Sifat murid yang disukai guru Kisah Nabi Sulaiman Alaihissalam Singkat Berikut ini adalah kumpulan contoh pertanyaan tentang etika moral dan akhlak di dalam Agama Islam. Apa itu Etika? Etika adalah suatu tatanan perilaku yang terbentuk di masyarakat berdasarkan suatu penilaian. Apa itu Moral? Moral adalah suatu perilaku dengan ukuran-ukuran atau nilai yang diterima umum masyarakat, seperti adat kebiasaan, susila, atau kesatuan sosial pada lingkungan tertentu. Apa itu Akhlak? Akhlak adalah suatu ilmu yang menjadi penentu atau ukuran batas antara kebaikan dan keburukan tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Baca jawaban Perbedaan Etika, Moral, dan Akhlak Jelaskan maksud karakteristik etika islam yang bersifat universal dan komprehensif? Karena etika Islam dapat diterima dan dijadikan suatu pedoman umat manusia setiap saat, tidak terbatas waktu atau tempat. Berikan contoh akhlka baik dan buruk? Contoh akhlak terpuji baik adalah segala tingkah laku atau perbuatan baik, seperti tabiat baik watak baik perangai yang sifatnya baik amanah sabar pemaaf rendah hati dan sifat baik lainnya. Contoh akhlak tercela buruk adalah semua tindakan atau perbuatan, seperti tabiat buruk watak buruk perangai yang sifatnya buruk sombong dendam dengki dan sifat buruk lainnya. Apa hubungannya antara moral, etika, dan akhlak? Ketiganya berhubungan, walau yang namanya manusia adalah tempatnya lupa dan khilaf, tetapi etika berhubungan dengan kebaikan dan keburukan dimana orang, moral hubungannya dengan benar atau salah, dan akhlak adalah takaran atau faktor yang menjadikan orang dinilai berdasarkan pengetahuan akhlak. Berikan contoh mencintai Allah SWT melebihi siapapun? Langkah awal untuk melakukan itu semua adalah dengan melaksanakan solat lima waktu, menjalankan sunah Nabi Muhammad SWT, dan mencintai orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Apa itu Tasawuf? Tasawuf adalah upaya kita dalam mendekatkan diri pada Allah SWT dengan cara berusaha menyucikan hati. Berikan contoh tasawuf? Menjalankan dan melaksanakan semua yang menjadi kewajiban kita kepada Allah SWT, melaksanakan sunah, berzikir mengagungkan nama Allah SWT. Semua itu dilakukan agar kita terus mengingat Tuhan, dimanapun dan kapanpun. Berikan tips cara kamu untuk konsisten ber-akhlak baik? Caraku adalah Berteman dengan orang yang baik Mengetahui batasan kita Terus belajar sehingga tidak menjadi orang yang bodoh sehingga mudah dibodohi Sabar dan ikhlas dalam menghadapi hidup Jalani apa adanya tanpa beban. Berdoa kepada Allah SWT dan mendoakan Orangtua agar tetap sehat selalu Meminta ridho orangtua setiap akan melakukan sesuai ataupun bepergian. Baca juga 2 Contoh perilaku Al Alim dalam kehidupan sehari-hari Terima kasih sudah membaca contoh Pertanyaan Tentang Etika Moral dan Akhlak, semoga bermanfaat. Jangan lupa koreksi aku ya jika salah menjawabnya.
28Pertanyaan Top Moral Dilema [+ Skenario & Contoh] Moralitas diartikan sebagai prinsip yang membedakan antara perilaku yang benar dan yang salah atau perilaku yang baik dan yang buruk (Kamus Oxford). Apa yang membuat pertanyaan-pertanyaan ini dilema adalah definisi individu tentang benar dan salah atau baik dan buruk.
Dilema Etika dan Bujukan MoralOleh Abdul Azis, SD Negeri Ai Puntuk Hilir /Pengajar Praktik CGP Angkatan 7Bersalaman, Sumber etika benar vs benar adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral benar vs salah yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah. Dari proses pengalaman kita sehari hari dalam bekerja di manapun tentu kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup dalam berkehidupan sosial kemasyarakatan. Dibawah ini sedikit saya berbagi untuk mengurai bagaimana dilema etika dan bujukan moral itu sendiri. Paradigma Dilema Etika Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini 1. Individu lawan masyarakat individual vs community Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar. “Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok keluarga, atau keluarga Kita. Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok. 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan justice vs mercy Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan atau sama rata. Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan kebaikan Misalnya ada peraturan di rumah Kita harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Kita pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan kita. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Kita. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau haruskah orang tua kita membuat pengecualian? 3. Kebenaran lawan kesetiaan truth vs loyalty Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia atau bertanggung jawab kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman saudara yang dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran melawan kesetiaan. 4. Jangka pendek lawan jangka panjang short term vs long term Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya Mereka harus memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Kita harus memilih antara bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya, Kita telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang. Prinsip Dilema Etika Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Sementara akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43. Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Berikut ada 3 tiga pernyataan dalam sebuah kasus ketika akan mengambil keputusan 1. Melakukan, demi kebaikan orang banyak. 2. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Kita. 3. Melakukan apa yang Kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Kita. Selama ini pada saat mengambil keputusan, lkitasan pemikiran kita memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. Kidder, 2009, hal 144. Ketiga prinsip tersebut adalah 1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir Ends-Based Thinking 2. Berpikir Berbasis Peraturan Rule-Based Thinking 3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli Care-Based Thinking Berikut 9 langkah Pengambilan Keputusan Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun secara berurutan untuk memandu kita dalam mengambil keputusan pada situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan. Langkah 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kita terlalu berlebihan dalam menerapkan langkah ini, dapat membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil pun. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika lagi. Langkah 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil. Langkah 3 Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang. Langkah 4 Pengujian benar atau salah, meliputi a. Uji Legal Pertanyaan yang harus diajukan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. b. Uji Regulasi/Stkitar Profesional Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya, seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya? Kita tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi kita, tapi kita akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Kita. c. Uji Intuisi Langkah ini mengkitalkan tingkatan perasaan dan intuisi kita dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat kita merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang kita yakini. Walaupun mungkin kita tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa dikitalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar. d. Uji Halaman Depan Koran Apa yang Kita akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Kita anggap merupakan ranah pribadi Kita tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Kita merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Kita sedang menghadapi dilema etika. e. Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, kita akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan kita, misalnya ibu kita. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu kita, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi kita dan orang yang sangat berarti bagi lingkungan kita. Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan Rule-Based Thinking yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir Ends-Based Thinking yang mementingkan hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli Care-Based Thinking, di mana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Kita meletakkan diri Kita pada posisi orang lain. Bila situasi dilema etika yang Kita hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Kita karena situasi yang Kita hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral. Langkah 5 Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini? 1. Individu lawan masyarakat individual vs community 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan justice vs mercy 3. Kebenaran lawan kesetiaan truth vs loyalty 4. Jangka pendek lawan jangka panjang short term vs long term Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting. Langkah 6 Melakukan Prinsip Resolusi Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai? o Berpikir Berbasis Hasil Akhir Ends-Based Thinking o Berpikir Berbasis Peraturan Rule-Based Thinking o Berpikir Berbasis Rasa Peduli Care-Based Thinking Langkah 7 Investigasi Opsi Trilema Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah Langkah 8 Buat Keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya. Langkah 9 Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya. Editor Ruslan Wahid Penulis Abdul Azis 20140410113444topik 1 pertimbangan moral dan teori etika. Home; Education; 20140410113444 topik 1 pertimbangan moral dan teori etika; Match case Limit results 1 per page. Click here to load reader. Post on 22-Jan-2018. 789 views. Category: Education. 6 download. Report. Download; Facebook. Twitter. E-Mail.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh calon guru penggerak angkatan 6 adalah melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah di sekelilingnya untuk suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar. Wawancara dilakukan kepada dua orang Kepala pagi tanggal 11 Februari 2023 saya berkunjung ke SD Negeri 3 Gondowulan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo yang dipimpin oleh Ibu Siti Rohanah, Sampai di sana saya tertuju pada salah seorang karyawan sekolah saya menanyakan keberadaan sang pimpinan lalu saya ditunjukkan ke sebuah gedung baru yang merupakan sebuah perpustakaan. Kemudian saya menyapa beliau di depan pintu masuk. Lalu saya diajak ke sebuah ruang tamu beberapa saat kami berbincang, saya menyampaikan maksud kedatangan saya. Singkat cerita, Bu Siti selaku kepala sekolah siap untuk saya wawancarai. Karena dilema etika dan bujukan moral adalah dua istilah yang belum begitu familier di telinga kami, saya pun sedikit mengulas dua istilah tersebut hal ini saya lakukan agar informasi yang saya dapatkan mendekati yang saya inginkan. Ketika mengajukan pertanyaan pertama kepada Bu Siti mengenai bagaimana beliau dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral beliau menjawab bahwa sejauh ini beliau tidak melakukan identifikasi secara khusus. Namun beliau akan mempelajari dan menyimpulkan terhadap kasus yang terjadi. Kesimpulan tersebut akan digunakan sebagai bahan tindak lanjut pengambilan keputusan baik dilema etika maupun bujukan moral. Kemudian saya melanjutkan ke pertanyaan kedua yaitu mengenai pengambilan keputusan di sekolah terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua Kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan. Beliau menjawab bahwa jika diperlukan pengambilan keputusan maka terlebih dahulu beliau melakukan koordinasi atau musyawarah kepada pihak-pihak terkait seperti guru orang tua atau pihak lain yang diperlukan. Langkah ini dilakukan tidak hanya untuk masalah yang serupa, akan tetapi dilakukan untuk beberapa masalah lain yang memang mendesak untuk segera diambil mengambil keputusan berkaitan dengan dilema etika maupun bujukan moral kepala SD Negeri 3 Gondowulan ini tidak memiliki prosedur yang baku. Akan tetapi beliau akan selalu mengusahakan kepada jalan musyawarah mufakat. Apabila diperlukan beliau akan melibatkan komite sekolah, orang tua,/ali atau bercurah pendapat kepada orang yang dipandang lebih kompeten. Namun demikian, Bu Siti selalu mengedepankan skala beberapa hal yang selama ini dianggap efektif oleh Bu Siti dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika. Sebagai contoh musyawarah dengan beberapa orang atau pihak yang terlibat dalam situasi tersebut. Dalam musyawarah Bu Siti mengumpulkan fakta-fakta yang relevan berkaitan dengan masalah. Setelah dilakukan pertimbangan yang matang baru kemudian beliau mengambil keputusan. Tentunya pada saat yang sama diperlukan cara berpikir yang jernih agar keputusan yang diambil tepat. Cara ini mungkin juga efektif untuk pengambilan keputusan selain masalah terkait dilema etika maupun bujukan ini tantangan yang dihadapi oleh Bu Siti dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika adalah ketika berhadapan dengan guru senior yang belum tentu sepaham. Sebagai orang baru, beliau mengalami rasa canggung. Beliau sadar bahwa rasa canggung tersebut lama-kelamaan akan hilang namun Bu Siti menganggap bahwa di awal karier sebagai Kepala Sekolah mengatasi rasa canggung tersebut bukan merupakan suatu yang mudah. Sehingga baginya membutuhkan waktu tenaga dan pikiran untuk berlatih mengalahkan rasa tersebut. Bu Siti tidak memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika. Beliau lebih kepada menyesuaikan masalah yang ada. Apabila masalah tersebut menuntut untuk segera diselesaikan maka beliau akan langsung menyelesaikan di tempat. Namun tidak jarang juga bu Siti menjumpai masalah yang proses penyelesaiannya membutuhkan musyawarah atau bahkan harus berguru kepada orang yang lebih Bu Siti sejauh ini seseorang atau faktor-faktor yang mempermudah atau membantu beliau dalam pengambilan keputusan khususnya kasus-kasus dilema etika adalah teman ataupun orang yang lebih kompeten berpengalaman terhadap topik masalah tersebut. Apabila menghadapi sebuah masalah namun beliau tidak memiliki pandangan mengenai sosok yang mempermudah tersebut beliau akan memilih jalan musyawarah. Beliau memiliki keyakinan bahwa semakin sering bertemu dengan masalah maka pengalamannya akan semakin kaya dan tentunya keterampilan mengambil keputusan juga akan beberapa hal yang disampaikan di atas ada sebuah pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil keputusan berkaitan dengan dilema etika. Salah satu pembelajaran tersebut adalah bahwa setiap pengambilan keputusan penting untuk dilakukan musyawarah baik dalam lingkup yang kecil maupun pada lingkup yang lebih luas. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Merefleksikanpemahaman dilema etika dan bujukan moral terhadap kutipan tentang definisi pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.#pgp#angk 1 kab Cirebon.

Sebelum bapak/ibu Guru CGP melakukan kegiatan Elaborasi pemahaman dengan instruktur,bapak/ibu guru perlu menyediakan bebepa pertanyaan yang harus di isi di ini adalah contoh pertanyaan yang terkait dengan modul tentang konsep pengambilan keputusan pemimpin Sehubungan Dengan Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral1. Apa dasar yang membedakan antara dilema etika dengan Bujukan Moral? Karena saya terkadang masih ragu untuk membedakan dilema etika dan bujukan Bagaiman cara mengatasi/mengindari bujukan moral?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan1. Dalam pengambilan sebuah keputusan sebenarnya mana yang harus kita terapkan apakah rasa keadilan atau rasa kasihan? Apakah memang perlu ada pengecualian dalam pengambilan keputusan kita?2. apakah keputusan yang kita ambil benar jika kita mengabaikan rasa kasihan dan tetap kokoh dalam menerapkan rasa keadilan?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 3 Prinsip Pengambilan Keputusan1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?2. Apakah ke tiga prinsip tersebut bisa diterapkan sekaligus dalam sebuah kasus dilema etika?Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan1. Ada 5 tahap uji benar dan salah dalam pengambilan kasus tersebut bisa dikatakan dilema etika bukan bujukan moral?Apakah lolos dari 5 tahap pengujian tersebut? Jika yang lolos tahap pengujian hanya 4 saja,apakah bisa juga dikatakan sebagai dilema etika?2. Saya masih kurang paham mengenai investigasi opsi bisa dijelaskan lebih detail lagi beserta contoh kasusnya!Pertanyaan Umum1. bagaiman cara kita sebagai seorang guru SD mengajarkan cara mengambil sebuah keputusan kepada anak didik saya dengan menerapkan Pradigma 3 prinsip sert 9 langkah pengujian keputusan?2. Keputusan yang tepat dan bijak itu seperti apa? apakah ada alat untuk mengukur atau mengujinya? saya seorang blogger

PengambilanKeputusan Individu • Mengambil keputusan = membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif • Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah (problem) • Ada ketidaksesuaian antara keadaan yang dirasakan/dialami dengan keadaan yang diinginkan • Menuntut pertimbangan arah tindakan • Kesadaran akan adanya suatu masalah dan suatu keputusan perlu
A ética é um dos objetos em que a filosofia estuda ao buscar investigar um conjunto de princípios que normatizam as ações humanas. Ao longo de nossa vida, tanto pessoal quanto profissional, podemos nos deparar com diversos dilemas saber como agir da melhor forma perante um dilema ético poderá trazer diversos danos para a sua vida isso, separamos alguns tópicos com o objetivo de fazer você entender melhor sobre o Dilema Ético, sendo elesO que é um Dilema Ético?Exemplos de Dilemas Éticos;Como lidar com um Dilema Ético?Vamos à leitura?Um dilema ético acontece no momento em que uma pessoa necessariamente precisa tomar uma decisão a respeito de duas opções moralmente corretas, porém, ela está em conflito com os limites que são estabelecidas pela empresa, uma lei ou uma organização casos comuns de dilemas éticos podem envolverSeguir o que é moral e ético ao invés de ser leal a um amigo;Seguir as leis ao invés de ter compaixão por um ressaltar que o dilema ético é diferente do dilema moral, pois ele consiste em seguir regras do que a própria consciência, apesar de que em muitos casos a consciência de cada pessoa leva ela a desconsiderar as regras e dilemas éticos são encontrados e importantes em diversas áreas de atuação, dentre elas, os campos da justiça criminal e médica e também em carreiras de psicologia, engenharia e serviços comum que diversos servidores públicos e colaboradores de diversas empresas passem por treinamentos de ética para saber como lidar com os dilemas mais comuns que podem encontrar ao executar seu disso, os avanços da tecnologia e ciência também trouxeram novos dilemas éticos que antes não poderiam ser de Dilemas ÉticosÉ comum que ao longo da vida pessoal ou profissional, o indivíduo se depare com muitos dilemas éticos, onde as situações são extremamente delicadas e é necessário pensar profundamente com consciência e levar em consideração seus valores morais e éticos para agir da melhor forma ver abaixo, alguns exemplos de dilemas éticos que são e que podem ser presenciados por todos atitudes antiéticas de outras pessoasUm dos dilemas éticos mais fácil de ser encontrado é aquele onde você presencia algumas atitudes antiéticas de outras pessoas. É comum que ele aconteça entre familiares e amigos, mas, principalmente dentro do ambiente de trabalho. O dilema envolvido neste caso é se você irá ou não denunciar a pessoa que está agindo de maneira antiética, antimoral ou desonesta, se você irá intervir na situação ou simplesmente ficar com atos antiéticosNo ambiente de trabalho e também da política, é comum encontrarmos profissionais que convivem todo dia com ações antiéticas de colegas de trabalho, como por exemploSonegação de impostos;Desrespeito com os direitos do trabalhador;Corrupção;Violação do código de conduta da tipos de atos jamais devem estar inseridos dentro de equipes de alta performanceque necessitam de constante criatividade e inovação para a resolução de é onde muitos dos trabalhadores hesitam em seguir o que é ético, por medo de perder o o cliente solicita algo fora da lei ou que não está de acordo com os valores da empresaÉ comum que alguns tipos de clientes solicitem serviços ou produtos que não estão de acordo com a lei do país ou com os valores da dilema consiste entre não faturar ao invés de realizar o é algo que você deve se atentar caso queira empreender com qualidade de vida. Esteja dentro da lei e tenha valores que beneficie a sociedade como um todo, envolva-se com projetos beneficentes e que promova a igualdade entre as de meios ilícitos para atingir objetivosPara atingir o tão sonhado sucesso, é necessário muito trabalho e dedicação. Porém, muitas pessoas se deparam com a oportunidade de conseguir atingir o objetivo que querem mais rapidamente, mas, através de uma maneira subornoO ato de subornar consiste em um indivíduo oferecer dinheiro ou um bem para outra pessoa em troca de obter vantagens que, em uma situação normal, não deveria ser forma, tanto tentar subornar alguém quanto aceitar ser subornado, são consideradas atitudes parcialidade nas decisõesPense em uma entrevista de emprego, onde um dos candidatos é perfeito para vaga, possui as soft skills e hard skills necessárias para desempenhar todas funções, e o outro candidato é um familiar do entrevistador e está muito pouco preparado para a o entrevistador opte por contratar seu familiar, claramente, ele estará agindo de maneira parcial a beneficiar seu beneficiar através de informações confidenciaisImagine uma empresa de um determinado segmento que possui uma extensa lista com milhares de clientes, e um de seus funcionários decidiu compartilhar esta lista com outra empresa do mesmo segmento em troca de benefícios financeiros e uma possível desta maneira que alguém pode se beneficiar por meio de informações lidar com um Dilema ÉticoSem dúvidas, os dilemas éticos e falta de ética podem causar diversos transtornos indesejados em nossa vida profissional e também para a empresa. E aqui vai uma dica muito preciosa para resolver este problema. Sempre aja da maneira correta, conforme a ética, em busca de evitar mais não hesite em reconhecer um erro, alertar alguma pessoa sobre alguma atitude que não está sendo trate todos os colaboradores de maneira respeitosa, não infrinja a ética profissional, e na dúvida, contate a gestão da empresa ou a área responsável pelo código de ética e certeza agir desta forma irá trazer a você diversos benefícios, e a grande maioria das pessoas vão lhe reconhecer por então ao fim do conteúdo deste artigo, e esperamos que tenha conseguido entender sobre um dilema ético e tirado proveito disso! Assim, continue a acompanhar o Blog Voitto para estar por dentro de outros assuntos variados, se desenvolvendo cada vez mais!Mas ainda, você acha que só os artigos não são suficientes para um aprendizado eficiente? Temos a solução para você. Separamos um super curso especial, que irá exponencializar o seu aprendizado, te ensinando a desenvolver melhor suas soft skills!Aprenda ainda mais! Está gostando do artigo até aqui? Esperamos que sim! Ficaremos muito felizes em te ajudar nessa jornada de Autoconhecimento e Autogerenciamento emocional. Por esse motivo, gostaríamos de saber, você realmente sabe os impactos de ter sua inteligência emocional desenvolvida? Se não, olha só o que temos para você!No nosso Ebook sobre A importância da Inteligência Emocional, você será capaz de entender a importância e porque você deve desenvolver a Inteligência Emocional. Ainda, você desenvolverá melhor suas habilidades em se conhecer melhor, em se colocar no lugar do outro, em gerir melhor suas emoções e sentimentos e aprimorar sua capacidade com gratuitamente agora mesmo clicando no botão abaixo e veja como aplicar a IE no dia a dia impacta positivamente no seu comportamento pessoal e profissional!
Topik3 Kasus dan Dilema Menarik Kasus dan Dilema Menarik (Tan) Saya pernah mendengar suatu kasus menarik. Ada seorang pembunuh berdarah dingin yang pernah membantai banyak orang. Tetapi ia berhasil melarikan diri dan tidak tersentuh oleh hukum. Hukuman bagi kejahatan seperti itu adalah hukuman mati. Ilustrasi Pertanyaan tentang Etika. Sumber Foto UnsplashPertanyaan tentang etika dan moral merupakan kumpulan pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk memperbaiki kualitas diri. Dengan pertanyaan ini, kita dapat menjadi sosok bermoral dan beretika dalam berlaku di tengah masyarakat. Untuk tahu apa saja isi pertanyaannya, langsung saja kita simak dalam artikel Pertanyaan tentang Etika dan Moral untuk Meningkatkan Kualitas DiriIlustrasi Pertanyaan tentang Etika. Sumber foto UnsplashEtika dan moral adalah hal penting yang perlu dimiliki dalam diri setiap individu. Adanya moral dan etika yang diterapkan dalam kehidupan dapat membantu kita untuk berlaku dengan baik dan sesuai dengan aturan yang buku berjudul Etika Profesi yang disusun oleh M. Ridlwan Hambali, ‎Mohamad Da‟i, ‎Nurul Ilmiyah 2021 102 menyebutkan bahwa etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan terutama tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diketahui sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan hanya itu, etika juga disebut sebagai nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika juga dapat dikatakan sebagai suatu sikap yang merujuk pada perbuatan yang didasarkan benar salah dan baik buruk sesuai dengan prinsip moral. Etika dapat ditunjukkan dalam perbuatan maupun dapat meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang bermoral, berikut ini adalah kumpulan pertanyaan tentang etika dan moral yang dapat Anda gunakanJelaskan pengertian moral dan etika dengan menggunakan bahasamu sendiri!Jelaskan dengan detail persamaan dan perbedaan dari moral dan disebut sebagai sesuatu yang lahir dari keinsyafan atau kesadaran seseorang. Setujukah kamu dengan pendapat tersebut? Jelaskan alasannya!Apa yang menjadi tolak ukur moral dan etika? masing-masing contoh dari moral dan etika!Etika disebut bersifat relatif sebab bisa berubah-ubah sesuai zaman, jelaskan pernyataan ini disertai contoh!Apakah yang menjadi hakikat dari moral dan etika?Apakah nilai moral dan etika di satu negara sama dengan etika dan moral di negara lainnya? Mengapa itu terjadi? Jelaskan dengan lengkap dan runut!Kumpulan pertanyaan tentang etika tersebut dapat Anda jawab untuk membantu Anda meningkatkan penerapan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk tetap rendah hati dan berlaku sesuai dengan budi pekerti yang luhur untuk menjadi pribadi yang lebih baik. DAP .
  • ccmrmi59mg.pages.dev/391
  • ccmrmi59mg.pages.dev/817
  • ccmrmi59mg.pages.dev/176
  • ccmrmi59mg.pages.dev/207
  • ccmrmi59mg.pages.dev/229
  • ccmrmi59mg.pages.dev/794
  • ccmrmi59mg.pages.dev/783
  • ccmrmi59mg.pages.dev/916
  • ccmrmi59mg.pages.dev/602
  • ccmrmi59mg.pages.dev/589
  • ccmrmi59mg.pages.dev/273
  • ccmrmi59mg.pages.dev/458
  • ccmrmi59mg.pages.dev/914
  • ccmrmi59mg.pages.dev/454
  • ccmrmi59mg.pages.dev/56
  • pertanyaan sehubungan dengan topik dilema etika dan bujukan moral