DalamInjil ini ada 114 ajaran rahasia yang disampaikan oleh YESUS. “Injil Tomas” memuat banyak ucapan YESUS yang serupa dengan Injil kanonik, namun tak sedikit pula ucapan YESUS yang ditulis dalan Injil ini sangat kuat diwarnai oleh konsep gnostik. Misalnya ada satu ayat dalam “Injil” ini yang berbunyi: Jakarta - Saat ini, kebanyakan orang Kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Namun mengingat tanggal lahir Yesus Kristus tidak diketahui secara pasti, mengapa hari ini dipilih? Dilansir Live Science, Senin 12/12/2022, ada dua teori utama mengapa Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember. Salah satunya, kadang-kadang disebut hipotesis "sejarah agama", menunjukkan bahwa Natal menggantikan satu atau lebih hari raya Nasrani. Teori lain, yang sering disebut hipotesis "perhitungan", menunjukkan orang Kristen mula-mula menggunakan suatu bentuk perhitungan untuk sampai pada 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Faktanya, kedua teori itu mungkin benar. "Kedua hipotesis itu tidak saling eksklusif," ungkap Carl Nothaft, seorang rekan di Universitas Oxford's All Souls College, yang penelitiannya melihat sejarah astronomi dan kronologi. Nothaft telah meneliti dan menulis tentang tanggal Natal. Sebenarnya, tidak jelas kapan dan mengapa beberapa orang Kristen mulai merayakan kelahiran Yesus pada 25 Desember. Catatan kuno menunjukkan, pesta yang didedikasikan untuk Sol Invictus, dewa matahari, diadakan di Kekaisaran Romawi pada 25 Desember, meningkatkan kemungkinan bahwa Natal menggantikannya. Ada juga festival pagan bernama Saturnalia pada pertengahan Desember yang diadakan selama beberapa penumpang kereta api di Stasiun Malang mulai meningkat tajam jelang hari H perayaan Natal 2020 ini. PT KAI sendiri mensyaratkan rapid test antigen bagi setiap calon penumpang kereta api jarak jauh rute Malang - Jakarta.
Tibatiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: 'Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Sumber christmas geniusNews / 1 December 2021 Lori Official Writer Kelahiran Tuhan Yesus menjadi peristiwa yang paling fenomenal sepanjang sejarah. Umat Kristiani pun menetapkan kelahiran Yesus sebagai hari keagamaan istimewa yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Di Natal inilah, proses kelahiran Yesus diungkapkan secara gamblang kepada orang-orang percaya untuk kembali mengingatkan bahwa kehadiran Tuhan Yesus ke dunia terjadi karena rencana ilahi atas dunia. Karena itulah kita akan banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh Natal yang menjadi saksi proses kelahiran Tuhan Yesus. Adapun 10 tokoh Natal ini diantaranya adalah 10. Yesaya Yesaya 9 Berabad-abad sebelum Yesus datang ke dunia, seorang nabi bernama Yesaya telah menubuatkan kedatangan-Nya di masa depan. Dia bahkan menyematkan nama Yesus dengan Sang Juruslamat’. “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.” Yesaya 9 6-7 9. Mikha Mikha 5 2 Seperti Yesaya, Mikha juga telah menubuatkan kelahiran Yesus bertahun-tahun sebelum peristiwa itu terjadi. Mikha bahkan menyampaikan siapa’ dan dimana’ Yesus akan dilahirkan. Dia menyebutkan kota Betlehem dan suku Yehuda berkaitan erat dengan sang Mesias tersebut. Mikha menyebutnya dengan spesifik. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Mikha 5 2 Baca Juga 15 Gambar dan Ucapan Natal Lengkap dengan Ayat Alkitab 8. Elisabet Lukas 1 Elisabet adalah sepupu dari Maria. Saat Maria datang berkunjung, Elisabet yang saat itu sedang mengandung segera mengetahui bahwa Maria sedang mengandung sosok yang istimewa. Elisabet bahkan memuji Maria karena dia telah dipilih oleh Allah untuk mengandung sang Juruslamat dunia. “Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” Lukas 1 42 7. Orang Majus Orang Majus adalah salah satu tokoh Natal terfavorit. Mereka tidak hanya bersemangat untuk menyembah sang Raja yang baru lahir dan melakukan perjalanan untuk bertemu langsung dengan bayi Yesus. “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” Matius 2 11-12 6. Simeon Lukas 2 34-35 Simeon adalah orang benar yang berpengharapan akan melihat Mesias sebelum dia mati. Kedatangan Tuhan Yesus pun dinyatakan kepadanya secara pribadi oleh Roh Kudus. “…kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.” Lukas 2 26 “Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri-, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Lukas 2 34-35 BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->5. Raja Herodes Matius 2 13 Raja Herodes adalah orang yang paling menentang kedatangan Tuhan Yesus. Dia takut jika Yesus akan merebut kekuasaannya sebagai raja. Namun dengan pimpinan Tuhan, Maria dan Yusuf bisa melindungi bayi Yesus lolos dari pembantaian yang direncanakan oleh Raja Herodes. “Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."” Matius 2 13 4. Yesus Yohanes 3 16 Jangan lupakan fokus utama dari kisah ini yaitu Tuhan Yesus. Dia adalah tokoh utama dalam Natal. Yesus yang adalah Allah sendiri mau menjadi manusia untuk menyatakan kuasa dan kasih-Nya atas dunia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3 16 Baca Juga 7 Lagu Natal Paling Legendaris Sepanjang Masa 3. Yusuf Matius 1 18-25 Yusuf menjadi pria yang paling mendukung rencana Allah. Karena dia mau menerima Maria yang mengakui kehamilannya itu kepada Yusuf, yang saat itu adalah tunangannya. Sebagai pribadi yang hidup di dalam Tuhan, Yusuf mengambil tanggung jawab untuk menikahi Maria dan menjaganya selama proses mengandung hingga melahirkan dan melindungi bayi Yesus dari ancaman pembunuhan Raja Herodes. 2. Malaikat Gabriel Lukas 1 30-33 Gabriel bisa dibilang adalah orang pertama yang mengetahui rencana kelahiran Tuhan Yesus. Karena Bapa mengutus dia untuk menyampaikan kabar bahagia ini langsung kepada Maria. “Kata malaikat itu kepadanya "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Lukas 1 30-33 1. Maria Lukas 1 26-38 Maria adalah tokoh pertama dalam Alkitab yang menjadi saksi kelahiran Yesus. Dia adalah saksi nyata bagaimana Allah telah menggenapi nubuatan yang sudah dinyatakan jauh sebelum peristiwa tersebut terjadi. Maria pun mengandung oleh Roh Kudus dan menerima kepercayaan tersebut sekalipun tantangan yang harus ia hadapi cukup sulit, bahkan mengancam nyawanya. Karena hamil di luar nikah adalah hal yang sangat memalukan menurut tradisi Yahudi. Namun setelah malaikat Gabriel menyampaika kabar tersebut, Maria dengan sepenuh hati berkata. “Kata Maria "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” Lukas 1 38 Mari belajar dari tokoh-tokoh Natal ini, bahwa dengan ketaatan kita Tuhan akan melayakkan kita untuk menjadi saksi penting dari kuasa-Nya. Sementara dari Raja Herodes kita belajar bahwa kejahatan apapun tidak bisa membatalkan rencana Tuhan atas dunia. Jadi selama masa menyambut kelahiran Tuhan Yesus, mari belajar untuk mau taat dan setia seperti tokoh-tokoh Natal ini. Sumber Halaman Tampilkan per Halaman
MengenalMisteri Stigmata Tanda Luka Salib Yesus di Tubuh dan Daftar Orang yang Mengalaminya Stigmata dalam bahasa Yunani adalah luka di tubuh ataupun perasaan sakit pada bagian tubuh seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus karena penyaliban-Nya

Jakarta - Natal berasal dari bahasa Portugis yang berarti kelahiran. Karena itu, Natal adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun pada 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Kata Natal berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis Hari Lahir. Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse 1038 atau Cristes-messe 1131, yang berarti Misa Kristus. Christmas kerap ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho. Dalam Alkitab bahasa Indonesia tidak dijumpai kata Natal, yang ada hanya kelahiran Yesus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria Mesir. Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan Natal dilakukan pada 5 atau 6 Januari, ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini diterima bahwa perayaan Natal pada 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap Dewa Matahari, Solar Invicti Surya yang tak terkalahkan, dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab Maleakhi 42; Lukas 178; Kidung Agung 610.Saat hari raya itu, juga ada tradisi seperti pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah dengan teman dan anggota keluarga. Selain itu ada kisah tentang Santa Klaus atau kehidupan pra-Kristen Eropa ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi Pohon Terang modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.

Yesusbukan TUHAN karena ketakutan. (43) Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. (44) Ia sangat KETAKUTAN dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Lukas 22 : 43-44)
Jonathan Borba/Unsplash Perayaan Natal dikaitkan dengan kelahiran Yesus, namun pohon Natal tidak memiliki tempat dalam Kekristenan awal. Yesus Kristus diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia dengan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember. Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa ia tidak lahir pada hari itu, atau bahkan pada tahun 1 Masehi. Para peneliti berspekulasi bahwa Gereja Katolik Roma memilih 25 Desember karena berkaitan dengan titik balik matahari musim dingin dan Saturnalia, sebuah festival yang didedikasikan untuk dewa Romawi Saturnus. Gereja juga dapat mengkooptasi festival pagan yang populer ini, serta perayaan musim dingin agama-agama pagan lainnya, dengan memilih hari ini untuk merayakan ulang tahun Yesus, menurut ilmuwan teologi Ignacio L. Götz dalam bukunya "Jesus the Jew Reality, Politics, and Myth-A Personal Encounter" Christian Faith Publishing, 2019. Namun, tidak ada yang tahu persis kapan sebenarnya Yesus lahir. Dikutip dari Live Science, beberapa ilmuwan percaya bahwa Yesus lahir antara tahun 6 Sebelum Masehi dan 4 Sebelum Masehi. Keyakinan ini sebagian didasarkan pada kisah alkitabiah tentang Raja Herodes Agung. Dalam upaya untuk membunuh Yesus, sang raja diduga memerintahkan kematian semua bayi laki-laki di bawah usia 2 tahun yang tinggal di sekitar Betlehem, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Pembantaian Orang-orang Tak Bersalah. Ini terjadi tidak lama sebelum kematian Herodes sendiri, penanggalan yang masih diperdebatkan. Namun, sebagian besar ilmuwan, termasuk Peter Richardson dan Amy Marie Fisher dalam buku mereka "Herod King of the Jews and Friend of the Romans Second edition" Routledge, 2018, mengikuti penanggalan yang digunakan oleh sejarawan Romawi, yang percaya bahwa Herodes meninggal pada tahun 4 Sebelum Masehi. Tetapi para sejarawan tidak setuju tentang tahun kematian Herodes yang sebenarnya. Selain, itu banyak juga yang berpendapat bahwa pembunuhan bayi massal itu tidak lebih dari sebuah legenda. Baca Juga Mengulik Tradisi Memasang Pohon Natal, Siapa yang Memulainya? Baca Juga Demi Propaganda, Nazi Bikin Alkitab Anti-Semit dan Yesus Ras Arya Baca Juga Mengulik Tradisi Memasang Pohon Natal, Siapa yang Memulainya? Baca Juga Piet Hitam Si Pembantu Sinterklas, Rasisme dalam Budaya Natal Belanda PROMOTED CONTENT Video Pilihan

FilmRohani Terbaru - Klip Film MISTERI KETUHANAN(1)Misteri Kedatangan Anak Manusia 7,419 April 26, 2020 Bicara tentang kedatangan Tuhan, Tuhan Yesus berkata: " Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga " (Lukas 12:40)."

Peristiwa Natal tak lepas dari peranan keluarga Maria dan Yusuf yang sejak kelahiran Yesus di tengah-tengah mereka, keluarga mereka disebut Keluarga Kudus. Kisah Keluarga Kudus tidak dibangun atas dasar hubungan suami-istri secara jasmaniah-badaniah antara Maria dan Yusuf sehingga lahirlah Yesus. Hubungan Maria dan Yusuf sebagai suamiistri begitu unik, sebab Maria mengandung justru ketika sedang bertunangan dengan Yusuf. Kisah mengenai Keluarga Kudus dimulai saat Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel, yang menyatakan bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang harus diberi nama Yesus bdk. Lukas 131. Ketika Maria menerima kabar tersebut, dia sedang bertunangan dengan seorang laki-laki bernama Yusuf dari keluarga Daud Lukas 127. Demikianlah, Maria mengandung dan melahirkan anak, seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena mereka tidak mendapat tempat di rumah penginapan bdk. Lukas 27. Begitulah, Keluarga Kudus beranggotakan tiga pribadi utama, yakni Yesus sebagai anak, Maria sebagai ibu dan istri, serta Yusuf sebagai bapak dan suami. Maria, perawan dari sebuah kota di Galilea yang bernama Nazaret, dipilih menjadi “ibu” Keluarga Kudus karena dialah “yang dikaruniai, Allah besertanya” bdk. Lukas 128. Tak pernah terjadi sebelumnya pada siapa pun, bahwa Allah mengutus Malaikat Gabriel untuk menyampaikan rahmat dan perutusan khusus kepada seorang gadis perawan dengan tugas, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus!” Lukas 131. Maria dipanggil dan diutus untuk menjadi ibu Keluarga Kudus. Yesus lahir sebagai anak dengan identifikasi khusus. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan” Lukas 132-33. Maka, kelahiran Yesus tidak terjadi atas hasrat dan keinginan seorang lelaki. Maria mengandung bukan atas kehendak manusia lelaki. Maria mengandung, dan dengan itu mulailah tumbuh rahmat keibuannya karena “Roh Kudus turun atasnya dan kuasa Allah Yang Mahatinggi menaungi dia; itulah sebabnya anak yang dilahirkannya disebut kudus, Anak Allah” bdk. Lukas 135. Yesus lahir, hidup, tumbuh berkembang dalam bimbingan Maria dan Yusuf. Maria dan Yusuf disahkan dan diakui sebagai orang tua Yesus lih. Lukas 241-51. Sebagai anak laki-laki sulung, oleh kedua orang tuanya, Maria dan Yusuf, Yesus disunat seturut hokum Taurat dan dipersembahkan kepada Allah di kenisah lih. Lukas 221-38. Dalam naungan Keluarga Kudus, Yesus “bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya” Lukas 240. Makin hari, “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” Lukas 252. Yusuf adalah kepala Keluarga Kudus, meski kelahiran Yesus dari Maria bukan karena buah darah dan dagingnya. Yesus lahir dari rahim perawan Maria bukan karena tindakan Yusuf, melainkan karena daya kuasa Roh Kudus! Namun, Yusuf tetap diterima dan diakui sebagai “ayah” Yesus di dunia, karena Yusuf adalah suami Maria. Maria sendiri menegaskan hal itu kepada Yesus ketika mereka menemukan Yesus di kenisah. Maria berkata, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu yakni Yusuf – pen. dan aku dengan cemas mencari Engkau!” Lukas 248. Bagaimana dan sejauh mana peranan Yusuf sebagai kepala Keluarga Kudus memang tidak banyak dikisahkan dalam Injil. Namun peranan Yusuf sebagai bapak keluarga cukup besar, juga sejak Yesus dalam kandungan Maria. Keputusan Yusuf untuk menerima Maria secara tulus walau Maria mengandung bukan karena hubungan suami-istri dengannya adalah keputusan yang luar biasa. Keputusan itu diambil dalam pertimbangan yang matang, hening dan atas tuntunan malaikat Tuhan sendiri. Itulah yang digambarkan St. Matius dalam Injilnya. Ketika Maria, bertunangan dengan Yusuf, dan ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami-istri; Yusuf memang sempat mengalami keguncangan! Sebagai orang yang tulus hati, dia tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum. Maka ia bermaksud menceraikan Maria secara diam-diam. Namun, ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak lakilaki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Dan Yusuf pun berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai istrinya, kendati tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus lih. Matius 118-25. Begitulah Yusuf menerima Maria sebagai istrinya dan Yesus yang dalam kandungan Maria sebagai anaknya. Yesus pun diterima sebagai anak Yusuf?” lih. Luk 422. Yesus tumbuh, berkembang dan hidup dalam Keluarga Kudus dalam segala kesederhanaannya. Setiap hari, Yesus, Maria, dan Yusuf hidup dan berinteraksi secara normal dengan keluarga-keluarga lain di Nazaret. Sebagai anak, Yesus bermain dan berlari di halaman rumah bersama dengan anak-anak lain yang sebaya. Yesus juga belajar dari keterampilan ayahnya sebagai tukang kayu. Demikian juga dengan Maria dan Yusuf. Sama seperti layaknya para wanita lain di Nazaret, Maria cenderung mengerjakan pekerjaan rumah, membersihkan, memasak, mencuci, membuat pakaian. Yusuf pun bekerja sesuai dengan ketrampilannya, mungkin juga sesekali pergi ke ladang untuk memanen anggur dan buah zaitun. Yang jelas, menurut catatan St. Lukas, dalam asuhan Maria dan Yusuf, “Yesus makin bertambah hikmat- Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” Lukas 252. Keluarga Kudus Nazaret, Yesus, Maria dan Yusuf hidup dalam kesederhanaan. Itulah yang hendak ditegaskan oleh St. Lukas. Catatan itu ditujukan sebagai kabar baik bagi setiap orang yang hendak meneladani Keluarga Kudus. Sesungguhnya, hidup kita juga mengalir dalam kesederhanaan, dalam peristiwa-peristiwa yang biasa, rutin dan kadang tampak membosankan. Tetapi dalam situasi dan keadaan itulah kita diajak untuk menemukan dan menangkap misteri penjelmaan yang terjadi dalam peristiwa hidup yang sederhana dan biasa. Lihatlah, dalam Keluarga Kudus yang sederhana dan biasa itu, cukup tiga pribadi sederhana yang saling mengasihi satu sama lain. Dan dari dalam Keluarga Kudus itulah wajah dunia akan diubah menjadi berkah, sebab dari Keluarga Kudus itulah tampil Sang Juruselamat bagi seluruh umat manusia! Selamat Natal bagi yang merayakannya. Aloys Budi Purnomo Pr, Rohaniwan, Budayawan Interreligius, Ketua Komisi HAKKeuskupan Agung Semarang, Kepala Campus Ministry Unika Seogijapranata Sumber Investor Daily Saksikan live streaming program-program BTV di sini Assalamualaikum Wr WbHalo sobat Al Mahdi TV, nantikan video video dakwah yang bermanfaat dengan cara klik tombol subscribe dan tekan tombol locengnya..Mari 5 menitBukan tentang perayaan, Hari Natal harus kita sambut dengan perenungan tentang makna kelahiran Yesus Kristus. Maka dari itu, yuk renungkan dan bagikan khotbah Natal ini ke lingkungan komunitas atau teman-teman di gereja! Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bahwa pada Hari Raya Natal, kita merayakan hari lahirnya Yesus Kristus. Setiap tahunnya, pada tanggal 25 Desember, kita merayakannya dengan pergi ke gereja, memajang pohon natal di rumah, tukar kado, makan bersama, dan menonton film tentang Sinterklas. Meski telah terbiasa merayakan hal ini bertahun-tahun, kita sering kali lupa akan makna natal sesungguhnya. Tentu makna kelahiran Yesus Kristus ke dunia tentu lebih daripada sekadar perayaan tukar kado dan makan bersama. Setiap tahun kita diajak kembali merenungkan kehadiran Yesus Kristus di dunia. Yuk, berbagi renungan natal bersama linkungan di komunitas atau gereja kita! Berikut ini adalah rangkuman khotbah natal yang bisa kita renungkan bersama menjelang Hari Raya Natal. Renungan dan Khotbah Natal Terbaik 1. Cara Tuhan Mengabulkan Doa Lukas 15-25 sumber Khotbah natal pertama yang mengajak kita merenung di hari raya ini adalah kisah ketekunan Zakharia dalam berdoa. Meski bukan seorang nabi, Zakharia adalah salah satu tokoh penting yang menjadi jalan pembuka bagi kedatangan Mesias. Maka dari itu, tidak heran jika kisah Zakharia terus dibacakan dalam ibadat perayaan Natal. Zakharia merupakan seorang imam yang taat dan sewaktu-waktu bisa dipanggil untuk bertugas di Bait Suci. Dikisahkan, ketika Zakharia dan istrinya, Elisabeth, menginjak usia yang cukup tua, mereka belum dikaruniai seorang anak. Namun, di usia yang sangat tua, Elisabeth malah mengandung seorang bayi. Bayi inilah yang kemudian tumbuh menjadi Yohanes Pembaptis. Sebelum mengetahui bahwa sang istri hamil, Zakharia sempat melihat malaikat Tuhan menampakkan dirinya kepada Zakharia. Lalu, bagaimana Tuhan mengabulkan doa Zakharia melalui ketaatannya dalam beriman? Berikut beberapa hal yang dapat direnungkan dari kisah hidup Zakharia. a. Selalu Hidup Saleh Setiap orang yang sangat menginginkan sekali memiliki keturunan, tentu akan merasa kecewa ketika permohonannya tidak dikabulkan. Meski tidak memiliki keturunan selama puluhan tahun, Zakharia dan Elisabeth tidak pernah menyatakan kekecewaannya pada Tuhan. Bahkan, Zakharia dan Elisabeth terus konsisten hidup dalam kesalehan. Hal inilah yang harus kita teladani, untuk tetap setiap pada Tuhan meski perjalanan hidup terasa sulit. b. Setia dalam Pelayanan Sebagai seorang imam, Zakharia tentu harus siap ketika sewaktu-waktu dipanggil bertugas di Bait Allah. Zaman dulu, untuk mendapat giliran bertugas di Bait Suci, seorang imam harus menunggu berdasarkan urutan undian. Bisa saja seorang imam bertugas setahun sekali atau bahkan hanya sekali seumur hidup. Menunggu giliran bertugas di Bait Suci dibutuhkan kesetiaan akan pelayanan dan iman. Maka dari itu, sama seperti Zakharia, apa pun pergumulan hidup yang sedang dihadapi, tidak boleh mengurangi kesetiaan kita dalam pelayanan. c. Rajin Berdoa Meski selama puluhan tahun tidak kunjung juga dikaruniai seorang anak, Zakharia tetap tekun berdoa untuk meminta keturunan. Suatu hari, ketika sedang bertugas di Bait Suci, Zakharia dihampiri malaikat. Malaikat tersebut memberikan kabar bahwa sang istri, Elisabeth akan mengandung seorang anak. Malaikat juga memberi tahu agar memberi nama anak itu Yohanes. Yohanes inilah yang kemudian menjadi perintis jalan bagi Yesus Kristus. Yohanes juga yang membaptis Yesus di Sungai Yordan. Kisah ini sering disampaikan kembali dalam khotbah natal sebagai renungan bahwa jika kita terus berdoa, Tuhan akan mengabulkan doa itu entah bagaimana caranya dan bahkan melalui cara yang dirasa tidak mungkin bagi akal manusia. 2. Jati Diri Yesus Lukas 132-38 Dalam setiap khotbah natal, kita juga diingatkan tentang jati diri Yesus sebenarnya di dunia ini. Saat Malaikat Gabriel menampakan dirinya kepada Bunda Maria, dia menjelaskan tentang tiga jati diri Yesus. a. Yesus adalah Anak Tuhan Maha Tinggi Dalam iman Kristen, semua pengikut Yesus disebut sebagai anak Tuhan. Namun, dalam konteks Yesus, kita berbicara Anak Allah dalam makna keilahian. Dalam Lukas 1 ayat 32a disebutkan, “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapak leluhur-Nya,”. Dalam konteks keilahian, Malaikat Gabriel ingin menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang turun ke dunia menjadi manusia. b. Raja yang Kekal Saat bertemu Maria, Malaikat Gabriel juga mengatakan bahwa Yesus adalah raja yang kekal. Raja yang dimaksud Gabriel adalah raja dalam artian secara rohani, bukan politis. Malaikat Gabriel juga mengatakan bahwa Yesus adalah mesias yang dijanjikan Tuhan. Namun, sayangnya, banyak orang Israel menyalahartikan janji Tuhan tersebut dengan mengira bahwa mesias adalah raja untuk orang Israel saja. c. Kekudusan Yesus Malaikat Gabriel mengatakan kepada Maria bahwa anak yang akan dikandungnya adalah Kudus. Dalam Lukas 1 ayat 35, berbunyi seperti ini, “Jawab malaikat itu kepadanya Maria “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah,”. Dalam ayat tersebut, diartikan bahwa Yesus bukanlah anak yang dilahirkan dari hubungan suami-istri. Yesus lahir karena kehendak Tuhan. Melalui Maria, Tuhan hadir ke dunia dalam wujud Yesus Kristus. Hanya Tuhan sendirilah yang dapat menjadi juru selamat umat manusia dan menghapuskan semua dosa. Maka dari itu, dalam setiap khotbah natal, kita akan selalu diingatkan tentang jati diri Yesus ini. 3. Cara Tuhan Memilih Orang untuk Rencana-Nya Matius 1-17 sumber Salah satu khotbah natal yang penting adalah kita harus mengingat bahwa Tuhan sering kali menggunakan orang yang dianggap “lemah” untuk karya-Nya. Sebelum melahirkan mengandung bayi Yesus, Maria hanyalah seorang wanita biasa. Namun, ternyata Tuhan memilih Maria untuk menggenapi rencana-Nya pada umat manusia. Selain Maria, di Alkitab sebenarnya ada beberapa orang yang “dianggap lemah” tetapi justru dipakai Tuhan. a. Rahab Rahab sebenarnya adalah seorang pelacur di Kota Yerikho, kota pertama yang ditaklukkan Bangsa Israel. Selain memiliki jejak rekam “cacat moral”, Rahab juga bukan perempuan asli Israel. Dalam perjuangan merebut Kota Yerikho, Yosua mengirim dua pengintai ke Yerikho. Kedua pengintai tersebut disembunyikan Rahab di dalam rumahnya. Tindakan berani ini membuat Rahab masuk dalam deretan nama pahlawan. Setelah Kota Yerikho benar-benar jatuh ke tangan Israel, hanya Rahab dan keluarganya yang diselamatkan. Kemudian, Rahab menikah dengan Salmon, seorang pria dari suku Yehuda, dan melahirkan Boas. Boas lalu menikah dengan Rut yang menjadi kakek buyut Raja Daud. b. Rut Rut sebenarnya hanya wanita biasa yang percaya pada Tuhan. Dia merupakan menantu dari seorang wanita bernama Naomi. Naomi sendiri memiliki dua orang anak, yaitu Mahlon dan Kilyon. Kedua anaknya itu menikah dengan wanita bernama Orpa dan Rut. Setelah 10 tahun hidup bersama, akhirnya Mahlon dan Kilyon meninggal. Kemudian Naomi meminta Orpa dan Rut pulang ke rumah orang tuanya. Orpa setuju, namun tidak dengan Rut yang memilih mengikuti mertuanya pulang ke Betlehem. Di Betlehem, Rut kemudian bertemu dengan Boas. Dari pernikahan Rut dengan Boas, lahirlah Obed, yang kemudian memiliki anak bernama Isai. Isai sendiri adalah ayah dari Daud. 4. Berserah Kepada Tuhan Lukas 126-32 Salah satu renungan natal yang paling penting adalah kita harus mengingat untuk selalu berserah kepada Tuhan. Dalam banyak khotbah natal, kita sering diingatkan bagaimana Maria secara tiba-tiba diberi tahu bahwa dia mengandung bayi dari Tuhan. Tidak hanya Maria yang kaget, sang tunangan, Yosef, juga kaget dengan kabar ini. Stigma hamil di luar nikah tentu dianggap sebagai aib yang memalukan pada masa itu dan terancam hukuman mati. Lalu bagaimana Maria dan Yosef sanggup menghadapi pergumulan ini? a. Bertanya kepada Malaikat Saat diberi tahu bahwa dalam perutnya mengandung bayi seorang mesias, Maria tidak diam begitu saja. Kepada Malaikat Gabriel, Maria menanyakan cara untuk menghadapinya. Dalam Lukas 1 ayat 34-35 disebutkan, “Kata Maria kepada malaikat itu “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” “Jawab malaikat itu kepadanya “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu, anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut Kudus, Anak Allah,”. b. Rendah Diri dan Pasrah Dalam setiap renungan natal, kita juga diajak untuk rendah diri di hadapan Tuhan. Meski gundah saat diberi tahu Malaikat Gabriel bahwa dirinya akan mengandung Yesus, Maria dengan rendah hati mengatakan, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu,” Lukas 138. Dari ayat ini, kita diajarkan bahwa sebagai seorang hamba Tuhan, kita tidak memiliki kuasa apa pun. Namun, seperti yang disampaikan Malaikat Gabriel Lukas 137, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. 5. Makna Kelahiran Yesus Kristus Lukas 167-75 Khotbah natal yang paling utama adalah untuk merenungkan tujuan Yesus Kristus lahir di dunia. Setidaknya ada beberapa tujuan Yesus lahir ke dunia. a. Menggenapi Janji Tuhan Dalam Kitab Perjanjian Lama, sering disebutkan bahwa Tuhan menjanjikan akan turunnya seorang mesias yang menjadi juru selamat. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan berfirman bahwa akan lahir seorang juru selamat dari keturunan Daud. Dengan begitu, kelahiran Yesus Kristus ke dunia adalah sebagai penggenapan atas nubuat nabi-nabi di Perjanjian Lama. Dalam Kitab Kejadian 121-3, Tuhan berjanji kepada Nabi Abrahan, bahwa seluruh bumi akan diberkati dan diselamatkan. b. Menebus Dosa Manusia Renungan natal yang selalu diulang adalah mengenai karya penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus. Melalui perayaan Natal, kita diajak untuk bersukacita karena kelahiran Yesus berarti melepaskan umat manusia dari dosa. Kita harus mengingat bahwa Tuhan rela merendahkan dirinya datang ke dunia sebagai manusia untuk menebus dosa umat manusia. c. Mengajarkan Manusia untuk Beribadah secara Baik Renungan khotbah natal yang terakhir adalah mengingatkan bahwa Yesus lahir ke dunia agar manusia dapat beribadah secara baik kepada Tuhan. Melalui teladan Yesus, kita diajak untuk beribadah dan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan. “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran,” Yohanes 424. *** Itulah renungan dan khotbah natal terbaik yang bisa dibagikan kepada teman-teman dan saudara. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya! Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di Portal Berita Indonesia. Kamu sedang mencari rumah di Bali? Bisa jadi Damara Village adalah jawabannya! Cek saja di untuk menemukan rumah idamanmu! KesudahanSetan digambarkan dalam Wahyu 20:10, "dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya." Program ini sudah ditentukan sebelumnya oleh Dia yang telah lahir sebagai anak domba dan terbaring di palungan. Jonathan Borba/Unsplash Perayaan Natal dikaitkan dengan kelahiran Yesus, namun pohon Natal tidak memiliki tempat dalam Kekristenan awal. Yesus Kristus diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia dengan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember. Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa ia tidak lahir pada hari itu, atau bahkan pada tahun 1 Masehi. Para peneliti berspekulasi bahwa Gereja Katolik Roma memilih 25 Desember karena berkaitan dengan titik balik matahari musim dingin dan Saturnalia, sebuah festival yang didedikasikan untuk dewa Romawi Saturnus. Gereja juga dapat mengkooptasi festival pagan yang populer ini, serta perayaan musim dingin agama-agama pagan lainnya, dengan memilih hari ini untuk merayakan ulang tahun Yesus, menurut ilmuwan teologi Ignacio L. Götz dalam bukunya "Jesus the Jew Reality, Politics, and Myth-A Personal Encounter" Christian Faith Publishing, 2019. Namun, tidak ada yang tahu persis kapan sebenarnya Yesus lahir. Dikutip dari Live Science, beberapa ilmuwan percaya bahwa Yesus lahir antara tahun 6 Sebelum Masehi dan 4 Sebelum Masehi. Keyakinan ini sebagian didasarkan pada kisah alkitabiah tentang Raja Herodes Agung. Dalam upaya untuk membunuh Yesus, sang raja diduga memerintahkan kematian semua bayi laki-laki di bawah usia 2 tahun yang tinggal di sekitar Betlehem, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Pembantaian Orang-orang Tak Bersalah. Ini terjadi tidak lama sebelum kematian Herodes sendiri, penanggalan yang masih diperdebatkan. Namun, sebagian besar ilmuwan, termasuk Peter Richardson dan Amy Marie Fisher dalam buku mereka "Herod King of the Jews and Friend of the Romans Second edition" Routledge, 2018, mengikuti penanggalan yang digunakan oleh sejarawan Romawi, yang percaya bahwa Herodes meninggal pada tahun 4 Sebelum Masehi. Tetapi para sejarawan tidak setuju tentang tahun kematian Herodes yang sebenarnya. Selain, itu banyak juga yang berpendapat bahwa pembunuhan bayi massal itu tidak lebih dari sebuah legenda. Baca Juga Mengulik Tradisi Memasang Pohon Natal, Siapa yang Memulainya? Baca Juga Demi Propaganda, Nazi Bikin Alkitab Anti-Semit dan Yesus Ras Arya Baca Juga Mengulik Tradisi Memasang Pohon Natal, Siapa yang Memulainya? Baca Juga Piet Hitam Si Pembantu Sinterklas, Rasisme dalam Budaya Natal Belanda Dalam bukunya yang berjudu; "Zealot The Life and Times of Jesus of Nazareth" Random House, 2013, sarjana keagamaan dan penulis Reza Aslan menulis bahwa pembantaian Herodes adalah "sebuah peristiwa yang tidak ada sedikitpun bukti yang menguatkan dalam kronik atau sejarah dari masa apakah Yahudi, Kristen, atau Romawi." Para sarjana lain telah berusaha untuk menghubungkan "Bintang Betlehem," yang konon menandai kelahiran Yesus, dengan peristiwa astronomi yang sebenarnya untuk menentukan tahun kelahirannya. Misalnya, dalam artikel tahun 1991 di Quarterly Journal of Royal Astronomical Society, astronom Colin Humphreys mengusulkan bahwa bintang dongeng itu sebenarnya adalah komet yang bergerak lambat. Humpreys mengatakan keberadaan komet tersebut pernah dicatat oleh para pengamat Tiongkok pada tahun 5 Sebelum Masehi. Namun, teori Humphreys sejak itu telah dibantah. Bulan kelahiran Yesus juga menjadi titik perdebatan, dengan satu teori menyatakan bahwa Bintang Betlehem mungkin adalah Venus dan Yupiter yang datang bersama-sama untuk membentuk cahaya terang di langit, peristiwa langka yang terjadi pada bulan Juni tahun 2 Sebelum Masehi. Kemungkinan lain adalah konjungsi serupa antara Saturnus dan Jupiter, yang terjadi pada Oktober tahun 7 Sebelum Masehi. Tapi yang jelas, dari semua teori ilmiah yang ada, tidak ada yang menyebut bulan Desember. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Natal Immanuel dan Penyelamat. oleh admin · 24/12/2021. Matthew 1:18-25. Di dalam Dia “berdiam seluruh kepenuhan Ketuhanan secara jasmani” – Co 2:9. B. Pikiran manusia, terbatas dan lemah, bergumul dengan misteri besar ini, tetapi Yesus adalah “Allah yang dimanifestasikan dalam daging”! – 1 Ti 3:16
  • Еп ኇ
  • Оδийο и
    • Псовኡጇልլу ዮሥχотоሗоኹ ዞэф αձևмωգ
    • Оሊ δኃхевсርδየፀ ቩобыкрո
    • Киጿаሑοጷо ефօπոхро ፄврэзխзሀби уտиβራռዋփሔз
  • Аπуβамид ጄеռароዖаኗе
NATALtahun ini Gereja Indonesia serta Keuskupan Agung Semarang khususnya mengajak seluruh umat Katholik dan umat Kristiani pada umumnya untuk merenungkan masa sebelum Natal yang mengambil tema : ’Dalam Terang Iman Menghidupi Pancasila’. Perlu kita sadari bahwa kesadaran campur tangan Allah dalam pengembangan bangsa ini sungguh
.
  • ccmrmi59mg.pages.dev/106
  • ccmrmi59mg.pages.dev/857
  • ccmrmi59mg.pages.dev/561
  • ccmrmi59mg.pages.dev/973
  • ccmrmi59mg.pages.dev/14
  • ccmrmi59mg.pages.dev/444
  • ccmrmi59mg.pages.dev/145
  • ccmrmi59mg.pages.dev/967
  • ccmrmi59mg.pages.dev/789
  • ccmrmi59mg.pages.dev/140
  • ccmrmi59mg.pages.dev/55
  • ccmrmi59mg.pages.dev/421
  • ccmrmi59mg.pages.dev/91
  • ccmrmi59mg.pages.dev/582
  • ccmrmi59mg.pages.dev/373
  • misteri natal dan ketuhanan yesus